Lirik: Iswandi Firdaus----- SAHABAT Lama kau pergi jauh dari dirikuMenghilang jauh entah ke manaPuas sudahku mencari diri muPelusuk duniaku panjangkan langkahkuMereka bilang kau tak punya apa-apaNamun bagiku engkaulah kisah silamkuCerita lama kisah suka dan duka bersamamuPasti kita kan bertemuSetelah sekian waktuWahai sahabatkuPasti kita kan
Terlebihlagi, sang vokalis Blackout, Syaifuddin Zuhri Azis atau lebih akrab disapa Azizi, ketika menyanyikan lagu Goodbye, tetap menonjolkan warna ketegarannya. Sehingga lagu itu dapat memiliki karakter pop rock yang sangat kuat. Ditambah, kata demi kata yang dilantunkan Azizi mendapat penghayatan yang memadai. Naungan Falcon Music
SosialBudaya. KOSTE Band berlatih kembali di Markas Institut Musisi Jalanan (IMJ), Depok, Jawa Barat pada 19 November 2020. Putra Abdi. Reporter: Alfian Putra Abdi - 29 Nov 2020 15:00 WIB. Dibaca Normal 5 menit. KOSTE Band membuktikan bahwa penyandang disabilitas dapat berkarya seperti orang biasa.
Search Marion Jola Agama. Artikel ini telah tayang di Tribunnews Pemilik nama lengkap Marion Rambu Jola Pedy ini mulai dikenal masyarakat sejak mengikuti audisi ajang pencarian bakat Indonesian Idol 2018 Baru baru ini dikabarkan bahwa Marion Jola terbuka dengan hubungan asmaranya dengan Julian Jacob Penganugerahan untuk memberikan apresiasi kepada para
LirikLagu Cermin Nadin Amizah.Lagu ini bagian dari debut Album perdana Nadin Amizah bertajuk Selamat Ulang Tahun yang dirilis tahun 2020. Minggu, 19 Juni 2022 Cari
Pekerjaan Pemain musik, penulis lagu Instrumen: Gitar Tahun aktif: 1997 - sekarang Biodata Personil Noah Reza Nama lahir: Ilsyah Ryan Reza Nama lain: Reza Tanggal Lahir: 11 Maret 1977 Tempat Lahir: Poso ,Sulawesi Tengah, Indonesia Pekerjaan: Pemain musik, penulis lagu Instrumen: Drum Tahun aktif: 1995 - sekarang Biodata Personil Noah Lukman
dwsF. Sahabat LyricsKau ada di kalaku sukaDi kalaku dukaSetiap tangisan dan juga ketawaKau ada di kalaku perluSetia menemanikuPegang erat tanganku bila aku jatuhKaulah yang selaluSelalu menemanikuMendengar kisah pahit manisHidupkuKaulah yang di situSetia menunggu kuKaulah yang satuMenjadi sahabatkuKau ada di kala ku jatuhDi setiap bangunkuTerus menemaniku tanpa rasa jemuKau ada di setiap tawaDi kala bahagiaKau menjadi sahabatku selamanyaKaulah yang selaluSelalu menemanikuMendengar kisah pahit manisHidupkuKaulah yang di situSetia menunggu kuKaulah yang satuMenjadi sahabatkuSahabat... tetap bersama mu jikaKau perlu... kan ku... dan ku tak kakuTak kekok kalau sampai buntuKita belokYo...yoBerjangkit sesama seperti mengusikSi melatarKau kau jangan kau melampau danKalau siapa mengusik Najwa tolongBagi tau aku tapauKu tahu ku kan selalu adaAda dirimuDan ku harap kau juga rasa begituKau lah yang selaluSelalu menemanikuMendengar kisah pahit manisHidup kuKau lah yang di situSetia menunggu kuKau lah yang satu, menjadiUlang Repeat *Ohh...ohhh...ohhhhMenjadi sahabatku
Dengan beratku, tarik tugasku, menjadi sulam senyum, meleburkan yang menjadi, aman tuk yang pembaca yang memiliki playlist lagu bernuansa liris nampaknya akan merasa tidak asing dengan kalimat-kalimat dalam paragraf di atas. Ya, betul. Paragraf tersebut berasal dari penggalan lirik lagu berjudul “Cermin” yang ditulis sekaligus dinyanyikan oleh salah satu solois muda berbakat Indonesia, Nadin Amizah. Lagu cermin tergabung dalam sebuah album bertajuk “Selamat Ulang Tahun” yang dirilis pada 28 Mei lalu, bertepatan dengan pergantian usia Nadin yang ke-20. Sebelum merilis album perdana ini, Nadin Amizah mengawali karir di belantika musik tanah air saat berkolaborasi dengan DJ Indonesia, Dipha Barus pada tahun 2017. Namanya kian dikenal khalayak setelah mengeluarkan beberapa lagu tunggal seperti “Rumpang” dan “Sorai”, juga menggarap karya-karya kolaboratif bersama beberapa musisi tanah air seperti Sal Priadi dan Matter Halo. Album “Selamat Ulang Tahun” didedikasikan Nadin sebagai hadiah untuk siapapun yang sedang beranjak usia dewasa. Hal ini diterima dengan baik oleh para pendengarnya karena selain aransemen musik yang menenangkan dan suara Nadin yang begitu merdu, beberapa track di dalamnya dianggap mewakili pengalaman dan perasaan banyak orang saat menjalani proses pendewasaan diri. Hingga akhir Juni kemarin, dilansir dari siaran pers, album ini sudah didengar hingga 5 juta kali dalam dua pekan sehingga sempat membawanya menduduki peringkat teratas di beberapa platform musik digital. Ditilik dari karya-karya sebelumnya, Nadin terlihat memiliki keahlian dalam menulis lirik puitis dengan sentuhan kalimat-kalimat metafora. Tak heran jika dalam lagu Cermin kali ini tampaknya Nadin kembali memilih lirik sebagai kekuatan dari lagu tersebut. Makna di balik liriknya berhasil membawa cermin masuk kedalam tema besar album Selamat Ulang Tahun, yakni kontemplasi mengenai proses pendewasaan yang melibatkan banyak perasaan. Mulai dari kecemasan, kebahagiaan, kebingungan, sampai keingintahuan yang besar. Lirik cermin sendiri bercerita perihal momen bercermin yang dijadikan sebagai medium untuk menguatkan dan menyembuhkan diri sendiri. Nadin menjadikan cermin sebagai salah satu teman dalam perjalanan menjadi dewasa. Bagi saya, lagu Cermin mengusung isu kesehatan mental yang perlu kita perhatikan ketika mulai beranjak dewasa. Pada fase ini orang rentan terkena gangguan mental akibat penyesuaian yang terjadi baik secara psikologis, emosional, maupun finansial. Merujuk dari pusat data dan informasi Kementrian Kesehatan RI, penyakit jiwa menjadi salah satu faktor yang turut menyumbang jumlah kematian akibat bunuh diri di Indonesia dengan persentase sebesar 23,2%. Kemudian diambil dari data yang sama, angka kematian akibat bunuh diri tertinggi banyak terjadi pada usia muda dan produktif, yaitu 46% pada usia 25-49 tahun, dan 75% pada usia 15-64 tahun. Ditambah, prevalensi gangguan emosional pada penduduk usia 15 tahun ke atas meningkat dari 6% di tahun 2013 menjadi 9,8% di tahun 2018. Hal ini menunjukkan pentingnya memperhatikan kesehatan mental bagi orang-orang yang mulai menginjak usia pengalaman saya sebagai seorang dewasa muda, kecemasan menjadi penyebab gangguan kesehatan mental yang paling sering dirasakan. Seiring hal-hal baru di dalamnya, kecemasan baru juga seolah-olah lahir setiap harinya. Terlebih, di masa pandemi kecemasan bisa semakin meningkat karena kondisi berbagai aspek kehidupan yang tidak kita kerap kali menolak emosi-emosi negatif yang datang akibat kecemasan tersebut seperti sedih, kecewa, dan marah. Senang memaksakan diri untuk merasa baik-baik saja karena terlanjur menciptakan citra diri yang sudah dewasa. Pada akhirnya, diri sendiri malah menjadi lautan sampah emosi. Bagaimana bisa kita mengatasi suatu emosi tanpa menerimanya ada terlebih dahulu?Cermin sebagai medium instrospeksi diriBercermin membuat kita belajar menjadi jujur. Belajar mengakui pada diri sendiri bahwa setiap manusia memiliki kekurangan, melakukan kesalahan, dan mengalami pengalaman yang kurang menyenangkan. Namun, setelah menerima hal-hal tersebut kita tidak boleh memilih untuk bersikap pasrah dan berusaha mensyukurinya begitu saja. Berkompromi dengan cara tersebut justru tidak membuat kita belajar mengolah emosi yang kita punya dan memperbaiki kesalahan serta kekurangan yang ada. Mengutip tulisan seorang novelis yang gemar mengangkat tema kesehatan mental pada tulisannya, Syahid Muhammad, bahwa nampaknya syukur itu tentang kebenaran, bukan kepura-puraan. Syukur gak bisa dipaksakan terus-terusan, terlebih kalau hanya dipakai untuk membohongi diri. Kita malah makin berantakan karena naluri tahu, kita sedang berbohong. Kita malah tidak mengerti di mana kurangnya diri yang harus diperbaiki. Jadi, kalau saat ini belum bisa bersyukur karena suatu hal, bukan berarti kamu orang yang buruk. Setidaknya kita sudah berlaku jujur. Apa yang lebih baik dari jujur?Cermin sebagai medium menyembuhkan diriMenjadi dewasa adalah fase yang cukup menantang. Ada daftar panjang target kehidupan yang perlu kita capai sendiri-sendiri. Tak jarang, dalam proses mencapai target tersebut kita dihadapkan dengan banyak masalah dan tututan yang membuat kita tertekan. Lebih malangnya, masalah yang kita hadapi bukan lagi urusan kolektif. Sehingga pada akhirnya, kita sendirilah yang bertanggung jawab untuk mengatasi masalah tersebut dan mengobati luka-luka serta trauma yang ditimbulkannya selama ada saat dimana kita merasa tidak bisa menceritakan kegelisahan dan meluapkan emosi pada siapapun. Layaknya gagasan menulis jurnal harian, berbicara di hadapan cermin bisa menjadi alternatif selanjutnya dalam menguraikan emosi-emosi yang sulit menulis, berbicara bisa saja menjadi healing yang lebih melegakan bagi sebagian orang. Mungkin akan terasa aneh ketika harus berbicara sendiri. Tapi setidaknya dihadapan cermin kita bisa mengurangi kecemasan dengan bebas membicarakan kegelisahan dan mengungkapkan perasaan tanpa mengkhawatirkan pandangan orang lain yang mendengarkan. Setelah kegelisahan dan perasaan yang terurai, kita akan lebih mudah mengetahui titik yang membuat kita merasakan banyak emosi negatif. Dengan begitu kita juga bisa mengerti solusi yang tepat untuk menyelesaikan kegelisahan tersebut dan afirmasi positif seperti apa yang akan kita berikan pada diri sendiri agar merasa lebih akhirnya, ketika kita mulai merasa kesulitan mengendalikan emosi atau gangguan mental lain, tak ada salahnya untuk meminta bantuan medis professional. Tidak perlu berpikir negatif bahwa berkunjung ke psikolog atau psikiater hanya dilakukan oleh orang yang sakit jiwa. Berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater akan membantu mengatasi masalah yang ada dengan penanganan yang lebih – Sebagai media anak-anak muda belajar, berkreasi, dan membangun budaya literasi yang lebih kredibel, tentu Pucukmera tidak bisa bekerja sendirian. Kami membutuhkan dukungan dan kolaborasi dari semua pihak. Untuk itu, kami merasa perlu mengundang tuan dan puan serta sahabat sekalian dalam rangka men-support wadah anak muda dan puan serta sahabat sekalian dapat men-support kami melalui donasi yang bisa disalurkan ke rekening BNI 577319622 Chusnus Tsuroyya. Untuk konfirmasi hubungi 085736060995 atau email sales
lirik lagu cermin demi sahabat